melayang

melayang

Sabtu, 02 Juni 2012

PRODUK MERK INDONESIA

          Cintailah produk-produk Indonesia … begitu teriakan Alim Markus dalam iklan Maspion produksinya sendiri. Maspion, produsen alat-alat elektronik rumah tangga itu, kini telah menjadi salah satu merek kebanggaan Indonesia. Selain Maspion masih banyak lagi produk-produk Indonesia yang branded, yang tak kalah dengan produk-produk luar negeri. Sebut saja misalnya produsen sepatu dan tas kulit, Buccheri. Banyak orang tak menyangka, bahwa merek besutan Ediansyah ini merupakan produk asli buatan Indonesia. Mayoritas penikmat sepatu dan tas kulit, menyangka bahwa Buccheri adalah buatan Italia. Tak hanya Buccheri yang disangka sebagai merek luar. Sophie Martin, merek aksesoris kalangan atas itupun, banyak yang mengira buatan Prancis. Brand Sophie Martin yang menambahkan nama Paris dibelakangnya, ternyata telah mengecoh banyak konsumen.
         Siapa yang menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia. Banyak orang menduga kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini, berasal dari Prancis. Parfum Casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan model-model bule itu, ternyata produksi Muara Kapuk, Jakarta. Selain tiga merek di atas, masih banyak lagi merek-merek lokal yang dikira masyarakat sebagai merek luar. Sebut misalnya merek fashion The Executive, gerai donat J-Co Donnuts, merek furnitur Olympic, produk celana dalam pria GT Man, sepatu Eagle, penanak nasi Cosmos, Centro departemen store, sepeda Wim Cycle, produsen pakaian Andre Laurent, dan masih banyak lagi merek-merek karya dalam negeri yang dikira barang impor.
Disamping mampu menghasilkan produk-produk branded, Indonesia juga berhasil mengekspor produk-produknya ke luar negeri, bahkan beberapa produk Indonesia menjadi pemain utama di mancanegara. Siapa yang tak kenal dengan Indomie, mie instan produksi PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Indomie, yang menjadi makanan kegemaran anak-anak Indonesia, kini menjadi merek mie terbesar di dunia. Selain menguasai pangsa pasar mie dalam negeri, Indomie juga menjadi pemain utama di beberapa negara Afrika dan Timur Tengah. Bukan hanya menguasai pasar, merek inipun telah mendarah daging di tengah-tengah masyarakat kita. Di Indonesia, merek Indomie telah menjadi merek generik untuk menyebutkan semua produk mi. Bahkan ada salah satu negara di Afrika, yang menganggap bahwa Indomie merupakan produk asli negara tersebut.
Selain Indomie, merek buatan Indonesia yang berhasil di pasaran luar adalah produk-produk Wings. Merek-merek Wings yang sukses itu antara lain : So Klin, sabun colek Ekonomi, dan Mie Sedaap. William Katuari, bos Wings Grup malah yakin seyakin-yakinnya, kalau produk-produk buatannya itu nanti akan menjadi pemain global, yang bisa menyaingi Unilever ataupun Procter & Gamble. Wings, produsen toiletries asal Surabaya ini bukanlah pemain baru dibidangnya. Pengalaman puluhan tahun memproduksi produk-produk berbahan dasar kimia, kemauan keras untuk melakukan branding, serta pricing yang tepat, telah menjadikannya sebagai salah satu produsen Indonesia papan atas, yang berkibar namanya hingga ke belahan dunia lain.
Silver Queen, Chunky Bar, dan Ceres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek coklat ini. Tahukah Anda, kalau produsennya Petra Foods, menjadi salah satu pemain utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini, menjadi pesaing berat M&M’s, produsen coklat nomor wahid asal Amerika.



Tak hanya itu saja merek-merek Indonesia yang sukses di pasaran luar, masih ada Solid Furniture, jamu Sido Muncul, baterai Alkaline, sepeda Polygon, dan permen kopi, Kopiko. Kalau kita lihat merek-merek di atas tak ada satupun produk-produk yang berbasis teknologi tinggi. Apa benar Indonesia tak mampu menciptakan produk-produk berbasis teknologi tinggi? Siapa bilang, banyak sudah pengusaha-pengusaha lokal yang membidani produk-produk hi-tech yang digemari oleh masyarakat kita. Bahkan merek-merek itu secara perlahan telah menggerogoti merek-merek asing yang telah eksis. Di pasar komputer jinjing, kita punya merek Zyrex dan Axioo, di barisan produsen pelumas, Mesran mampu menyaingi merek-merek asing macam Top One dan Shell Helix. Sepeda motor, kita punya merek Kanzen. Walaupun masih jauh dari produk-produk buatan Jepang, kehadiran Kanzen sebagai merek asli Indonesia, sedikit menghilangkan stereotype bangsa kita sebagai bangsa yang terbelakang. Di dunia otomotif, sebentar lagi akan keluar produk karya pelajar-pelajar sekolah kita, Esemka.
Selain produk-produk padat teknologi di atas, mungkin kita lupa, bahwa bangsa Indonesia telah mampu menciptakan kereta api, kapal laut, bahkan pesawat terbang. Pada tahun 1995, mungkin hanya Indonesia-lah satu-satunya produsen pesawat terbang komersial di benua Asia. Hebaaat kaan …
Merek-merek di atas, merek-merek asli Indonesia, merupakan kebanggan kita bersama. Di tengah karut marutnya dunia politik kita, dan pertentangan antar elit yang tak berkesudahan, ternyata kita masih memiliki sesuatu hal yang patut dibanggakan. Ya, merek-merek Indonesia, yang tak hanya jago kandang tapi juga merajai beberapa negara luar. Mari dukung terus produk-produk Indonesia, dengan menggunakannya dikehidupan sehari-hari.
    Sukses terus merek-merek Indonesia, aku bangga memilikimu !